lempar lembing

Teknik Dasar Lempar Lembing

Teknik Dasar Lempar Lembing – Selamat datang di website bangayas.com bagi kalian pengunjung baru, dan selamat datang kembali bagi yang sudah pernah mengunjungi website ini.

Pada kesempatan sebelumnya saya sudah membahas teknik dasar lompat jauh, dan pada kesempatan kali ini saya akan membahas teknik dasar lempar lembing.

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik, olahraga lempar lembing memiliki 3 teknik dasar bermain.

Olahraga lempar lembing diartikan sebagai salah satu nomor atletik lempar.

Olahraga lempar lembing belum begitu populer di masyarakat Indonesia.

Olahraga lempar lembing juga masuk ke salah satu olahraga yang diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) sampai Olimpiade.

Pengertian Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik, Olahrga ini dilakukan dengan melemparkan lembing dalam jarak tertentu.

Dimana sang atlet mempertunjukkan kemampuannya untuk melempar sebuah lembing, dengan memakai gaya dan juga teknik supaya memperoleh jarak lempar terjauh.

Lempar lembing dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan melemparkan lembing atau tombak.

Untuk melempar lembing ke jarak maksimum, atlet harus menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah lempar lembing sendiri berasal dari kebiasaan berburu dan berperang pada zaman dulu yang kemudian diadopsi menjadi permainan olahraga.

Pada saat peradaban Yunani kuno, lempar lembing telah diperlombakan dalam olimpiade kuno, yakni pada tahun 776 SM.

Di tahun 1908, lempar lembing mulai masuk sebagai salah satu cabang atletik olimpiade modern yang hanya dapat diikuti oleh atlet lelaki saja.

Kemenangan diperoleh jika peserta mampu melempar dengan jarak terjauh diantara peserta lainnya.

Pada tahun olimpiade 1932, olahraga cabang lempar lembing akhirnya bisa diikuti oleh kaum perempuan, tetapi dengan menggunakan lembing yang berbeda dengan peserta laki-laki.

Setelah itu, olahraga lempar lembing dibuka untuk dua kategori, yaitu kategori laki laki dan kategori perempuan.

1. Teknik Dasar Lempar Lembing Memegang

teknik dasar memegang lembing

Teknik dasar yang pertama dalam olahraga lempar lembing ialah tekik dasar memegang lembing.

Ada dua cara dalam memegang lembing yang biasa digunakan, yaitu cara Amerika, cara Finlandia dan cara Penjepit atau tang.

Berikut adalah cara memegang lembing berbagai gaya.

Cara Memegang Lembing Gaya Amerika

Yang pertama yaknik gaya Amerika. Sesuai dengan namanya, gaya ini berasal dari negara Amerika.

Pada gaya Amerika, posisi jari pada saat memegang lembing yaitu jari telunjuk dan jari jempol menggenggam pegangan lembing pada batas tali bagian belakang.

Tiga jari selanjutnya menggenggam pegangan dengan renggang.

Cara Memegang Lembing Gaya Finlandia

Teknik memegang lembing gaya finlandia, memposisikan ibu jari dan juga jari tengah menggenggam pegangan lembing di bagian paling belakang.

Sedangkan jari telunjuk lurus menahan lembing dan jari jari yang tersisa hanya menggenggam longgar pegangan lembing di bagian depan.

Cara Memegang Lembing Gaya Penjepit

Posisi tangan dalam gaya ini yaitu posisi jari telunjuk dan jari tengah menjepit pada pegangan paling belakang lembing.

Sedangkan jari jempol, jari manis serta jari telunjuk menggenggam longgar lembing pada bagian pegangan sisanya.

Gaya ini juga stabil dan mudah untuk dipraktikkan oleh para pemain pemula.

2. Teknik Dasar Membawa Lembing

teknik dasar membawa lembing

Teknik dasar yang kedua yaitu cara membawa lembing.

Teknik dasar membawa lembing dibagi menjadi tiga yakni.

  1. Pertama, Lembing atau tombak dibawa di atas bahu dengan cara dipikul, Posisi mata lembing menghadap depan menyerong ke atas.
  2. kedua, lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan, posisi mata lembing menghadap depan menyerong ke atas.
  3. ketiga, lembing dibawa di atas bahu tetapi posisi mata lembing menyerong ke bawah.

Untuk langkah kaki dibagi menjadi dua, berikut dibawah ini.

Hop Step / Gaya Berjingkat

hop step lempar lembing

Teknik langkah kaki hop step ini diawali dengan melangkahkan kaki dengan cara berjingkat mulai dari kecepatan sedang menuju kecepatan tinggi.

Gaya ini berdampingan atau cocok dengan gaya memegang lembing cara Finlandia dan juga tang, dimana posisi lembing berada di atas bahu.

Baik dibawa sejajar dengan bahu pada waktu awalan atau terletak pada posisi atas lurus ke depan.

Gaya ini dipergunakan untuk menciptakan gaya dorong pada seluruh bagian tubuh ke arah depan yang dipusatkan pada lengan atlet pembawa lembing.

Pada saat melempar, daya dorong yang diciptakan oleh tubuh akan melompat dan jatuh kedepan setelah lembing dilemparkan.

Secara teori Gaya ini biasanya, akan menghasilkan lemparan ke arah tengah lapangan atau kurang lebih lurus dengan posisi si pelempar.

Cross Step / Gaya Menyilang

cross step lempar lembing

Yang terakhir ialah Cross step atau gaya menyilang, gaya menyilang akan nampak pada waktu sang atlet sampai pada dua sampai tiga langkah terakhir sebelum melempar lembing.

Silangan kaki merupakan hasil dari putaran badan sejak hendak melempar hingga mulai melempar.

Karena badan berputar dari arah kanan ke kiri.

Demikian pula dengan posisi kaki sehingga tampak menyilang.

Gaya ini biasanya bersanding dengan gaya memegang lembing Amerika yang cenderung mengarahkan ujung tombak ke atas dengan sudut 45 derajat.

Awalan yang dipakai ialah lari biasa dengan kecepatan sedang menuju kecepatan tinggi.

Silangan kaki dan badan yang bersamaan dengan lengan yang melempar akan menghasilkan daya lempar yang kuat.

Dengan arah yang lebih cenderung menyamping yakni tidak terlalu ketengah.

Berbeda halnya dengan gaya hop step, pada gaya cross step ini tubuh atlet tak akan jatuh ke depan seusai melemparkan lembing.

Jika pun tubuh jatuh, maka tubuh tersebut akan jatuh ke samping mengikuti arah putaran tubuh dan silangan kaki.

3. Teknik Dasar Melempar Lembing

Berikut merupakan salah satu contoh teknik dalam lempar lembing yang menggunakan gaya hop step dan pegangan gaya Finlandia:

a. Teknik Dasar Lempar Lembing Awalan

Posisi tubuh pada awal adalah tegak lurus, tangan kanan memegang lembing pada posisi horizontal di atas pundak sehingga siku lengan pembawa lembing tertekuk.

Kepala tegak lurus dan pandangan mata jauh ke arah depan.

Setelah aba aba dari wasit terdengar, lalu kaki mulai berlari dengan sedikit berjingkat untuk menegaskan gaya yang dipakai.

Diikuti dengan lari normal dengan kecepatan tinggi sambil mempertahankan posisi lengan yang membawa lembing.

Saat enam langkah terakhir, kaki kembali berjingkat dan bersiap untuk melakukan lemparan.

b. Teknik Dasar Lempar Lembing Melempar

Pada empat langkah sebelum melempar, lembing kemudian ditarik ke belakang dan menghadap ke atas dengan sudut 45 derajat.

Tatapan mata fokus pada titik lempar terjauh, fokuskan energi untuk melempar dan langkah ke tiga sebelum terakhir kaki kanan berjingkat dan badan sedikit terangkat.

Kaki kiri menjadi tumpuan untuk jatuh, kemudian kaki kanan sedikit menekuk kebawah, serta melakukan tolakan ke depan sembari melemparkan lembing.

c. Teknik Dasar Lempar Lembing Akhiran

Tolakan yang besar serta lemparan yang kuat ke arah depan membuat seluruh tubuh juga seolah akan merasakan lemparan ke depan.

Sehingga tak jarang lemparan seperti ini membuat atlet jatuh ke depan.

Karena menahan tubuh untuk mengarah ke depan justru akan menghambat lemparan.

Oleh karena itu, posisi kepala tak boleh sedikitpun menunduk meski telah melempar lembing.

Karena jika kepala menunduk dan tubuh jatuh kedepan, bisa membuat wajah cedera karena terbentur ke tanah.

Jika tubuh jatuh, usahakan jatuh dengan tumpuan dada dan kedua tangan menumpu pada saat yang bersamaan.

 

Itulah tadi pembahasan kita tentang teknik dasar untuk olahraga lempar lembing di artikel olahraga kali ini, kalau ada yang salah atau keliru kalian bisa komen dibawah.

Akhir kata, terima kasih karena sudah mau berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel yang lainnya.

Semoga bermanfaat^_^

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *