tolak peluru

Ukuran Lapangan Tolak Peluru

Ukuran Lapangan Tolak Peluru – Di artikel seputar olahraga sebelumnya kita sudah membahas tentang pengertian, sejarah, dan ukuran lapangan bulu tangkis.

Dan pada artikel tentang olahraga kali ini kita akan membahas seputar ukuran lapangan tolak peluru.

Pengertian Tolak Peluru

Tolak peluru ialah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu bola besi bulat (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak terjauh.

Sejarah Tolak Peluru

Tolak peluru sudah dikenal sejak masa Kerajaan Yunani kuno, tapi pada waktu itu dengan tata cara dan peraturan  olahraga ini tentu berbeda.

Menurut Homer, pada saat itu olahraga tolak peluru ini dikenal dengan nama lempar beban atau weight throwing.

Namun, tak ditemukan catatan sejarah yang menjelaskan bentuk dan bahan yang digunakan sebagai peluru pada waktu itu.

Pada abad ke 16, Raja Henry VII dari Inggris menyelenggarakan pertandingan serupa, yakni lempar palu serta lempar beban.

Kompetisi yang pertama menggunakan alat seperti tolak peluru masa kini merupakan kompetisi yang diadakan pada era pertengahan.

Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh kalangan militer dan diikuti oleh para prajurit. Mereka berlomba melempar bola besi sejauh-jauhnya.

Ide permainan tersebut berawal dari kebiasaan para tentara perang yang sering mengadakan lomba melempar cannon balls sejauh mungkin.

Pada waktu itu, meriam besi dan cannon balls (peluru meriam) adalah salah satu senjata yang paling mematikan.

Pertandingan tolak peluru yang berhasil didokumentasikan pertama kali adalah kompetisi yang diadakan pada tahun 1866 di Skotlandia.

Tetapi, kejuaraan yang diselenggarakan pada tahun 1866 itu masih bersifat amatir dan menjadi salah satu dari The British Amateur Championships.

Mulai saat itu, tolak peluru semakin digemari di negara-negara di daratan Eropa.

Tiga puluh tahun kemudian, barulah tolak peluru diperlombakan secara resmi di Olimpiade Athena, Yunani.

Salah satu catatan penting dari sejarah tolak peluru terjadi pada tahun 1950, yakni ketika Parry O’Brien memperkenalkan teknik lemparan tolak peluru.

Dalam metode O’Brien, pelempar memulai tolakan atau dorongan dengan menghadap bagian belakang ring.

Karena merupakan cabang olahraga atletik, induk organisasi tolak peluru menjadi satu dengan induk olahraga atletik.

International Amateur Athletic Federation (IAAF) merupakan organisasi olahraga atletik (termasuk tolak peluru) seluruh dunia.

Untuk organisasi atletik di Indonesia ialah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan baru terbentuk pada tanggal 3 September 1990.

Ukuran Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru mirip dengan lapangan lempar cakram, namun perbedaannya terletak pada adanya papan batas tolakan yang terdapat pada lingkaran tolak peluru.

Berikut ketentuan ukuran lapangan tolak peluru.

  • Lapangan tolak peluru dibagi menjadi 2 bagian, yakni lingkaran tolakan dan sektor pendaratan.
  • Lingkaran tolakan mempunyai diameter seluas 2, 235 meter yang dikelilingi ring besi dengan ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm yang berfungsi sebagai batas lingkaran.
  • Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat namun tidak licin.
  • Bagian depan lingkaran tolakan dipasangi balok atas tolakan dengan panjang 1, 22 meter, tinggi 10 cm, dan tebal 11, 4 cm.
  • Sektor Pendaratan itu merupakan tanah yang ditandai dengan garis batas (sector line) sekaligus untuk garis ukur standard yang terletak di tengah area sektor pendaratan.
  • Panjang sektor pendaratan minimal 25 meter dengan sudut 40 derajat.

Peralatan Tolak Peluru

Berikut dibawah ini beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam permainan tolak peluru.

  • Alat pengukur
  • Bola peluru atau bola besi/ logam
  • Peluit
  • Bendera

Ketentuan peluru yang digunakan.

  • Bola peluru dapat dibuat dari bahan besi, logam, stainless steel, pasir, polyvinyl dan material sintetis.
  • Ukuran peluru disesuaikan dengan jenis lapangan yang digunakan.
  • Untuk pertandingan yang diadakan di lapangan indoor, ukuran peluru yang digunakan sedikit lebih besar dari pertandingan dari lapangan outdoor.

Ketentuan berat peluru berdasarkan kategori.

  • Berat bola peluru kategori junior putra ialah 5 kg
  • Berat bola peluru kategori junior putri ialah 3 kg
  • Berat bola peluru kategori senior Putra 7, 257 kg
  • Berat bola peluru kategori senior Putri 4 kg

 

Itulah akhir dari pembahasan artikel tentang olahraga kali ini dan kalau ada yang salah atau keliru kalian bisa komen dibawah.

Akhir kata, terima kasih karena sudah mau berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel yang lainnya.

Semoga bermanfaat^_^

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *